Kamis, 05 April 2012

motivasi

Tulisan dibawah ini adalah tulisan dari teman satu perjuangan ketika masih kuliah, dan sekarang mengajar musik di SLB Negeri 1 Gunung kidul. semoga dapat di jadikan motivasi mengajar temen-temen yang membaca..... hanya sebagai penyemangat ya,, cos kalau pengen meniru semuanya, berarti SLB ne penuh guru tok....
 biografi penulis saya Maungguh Kasmawan Kuliah di "Universitas Kehidupan" kerja sebagai "Oemar Bakrie" (yang bukan cabang dari Bakrie Group) salam kenal . . .
Nyanyi: Terpuuuuujilah Wahai Engkau Guru Seni Musik SLB Negeri 1 Gunungkidul
walopun syairnya sedikit “mekso” tapi yo is ben lah… asal bawa manpaat untuk lainnya …hehe Tulisan ini sebenernya mo di loncing pas Hari Guru kemaren, cuman karna banyak pro dan kontra tentang Guru dan Gajinya, biar ane nunggu ampe adhem dulu d … Kali ini mo ngangkat tema sebuah pesan dari seorang teman nyang bunyinya begini: nak “ra iso” di wulang… ki yo di sayang…dihibur…ben seneng Untuk anak2 berkebutuhan khusus memang selalu punya keterbatasan masing-masing. Ambilah contoh kehidupan sehari-hari.
Ketika menonton TV: untuk anak Tuna Netra, dia dengar, merasakan, memahami tapi tidak liyat…
untuk anak Tuna Rungu, dia liyat, dia merasakan, paham sedikit, tapi ndhak dengar…
untuk anak Tuna Grahita, dia liyat, dia dengar, tapi tidak paham …
untuk anak Autis, dengar sdikit, liyat sedikit, paham sedikit, lha ong konsentrasinya susah…

contoh lain, cara mereka pake HP :
yang Tuna Netra, HP itu buat telpon
yang Tuna Rungu, HP itu buat SMS
yang Tuna Grahita, HP kalo ngga rusak, yo hilang…(lha wong lupa naruhnya…)
yang Autis, mmmm…rata2 mereka jarang dikasi HP, (takut dilempar-lempar katanya)
yaaaa… itu hanya gambaran umumnya saja begitu…

Urut 11-12 dengan kehidupan sekolahnya, jika anak Tuna rungu, masi terbatas di minimalnya data yang mereka miliki, karena mereka tidak pernah dengar hal itu sebelumnya. Misalnya pertanyaan tentang Cita-cita. mereka akan sangat sulit untuk menjawab karena ya itu tadi, mereka sangat susah untuk menggambarkan hal yang tidak nyata. Tuna Rungu lebih familiar dengan kondisi yang “real“, nyata, ada dan wujud. Jika anak Tuna Grahita, karena lemahnya memori yang dimiliki, sering mereka lupa tentang hal2 yang sudah di ajarkan. cara mengatasinya adalah mengajarkan dengan BERKALI-KALI, banyak kali, baik jumlah maupun kualitasnya. Cara “menanamkan konsep” dengan berbagai trik yang mudah, sederhana dan mampu dipahami dengan keterbatasan mereka.
 Tidak jarang … saya … sebagai “oemar bakri” … menemui kebuntuan dalam hal menanamkan “konsep” tersebut… dhong2 yo sok sedih mbarang ketika progresnya og rak “signifikan”…? but its okai, seperti diuraikan tadi, masing-masing punya keterbatasan… selama saya masi belum berhenti mencoba dan belajar… tetap saya yakin masih punya harapan… mean awhile… ada seorang teman yang berpesan : yo nak “rak iso” diwulang ki…yo dihibur…disayangi… ben dia tau bahwa dia dikelilingi oleh orang2 yang benar2 memperhatikanya… dan komentar itu terasa sangat “hommy” di telinga saya… semoga anda mengerti yang saya maksud…
 *nb :Tulisan ini dibuat sama sekali tanpa ada unsur “under estimate” ato ada yang bilang “men-diskredit-kan” golongan tertentu, tetapi sebaliknya, tulisan ini ditujukan untuk kita sama-sama memahami, mengerti dan tahu bagaimana menyikapi jika “dealing with the special need kids” Selamat Hari Guru… Semoga Bermanpaat… maturnuwun nggih…

Tidak ada komentar:

Popular Posts